Berbicara tentang seni,
ada banyak seni yang kita temui sehingga
saat ini, dan salah satunya yang cukup
disegani adalah lukisan. Seni lukis sudah banyak diketahui dan diteliti sepanjang
perjalanan kehidupan manusia. Dari semasa ke semasa peralatan yang digunakan dalam seni melukis
pun bervariasi. Dahulu kita pernah menemui lukisan dengan minyak sebagai
pengikat material-material pigmen zat warna yang disapukan ke kanvas, ada juga
cat air dimana menggunakan media air sebagai pembawa zat warnanya. Selain itu
ada juga lukisan encaustic yang menggunakan wax atau lilin.
Perkembangan teknologi juga memberi kesan pada perkembangan
seni lukis. Tahap demi tahap, dalam dunia seni lukis moden terhasilah jenis-jenis warna baru yang
menggunakan teknologi kimia. Namun perubahan-perubahan tersebut seakan
membatasi para seniman dalam seni lukis
dalam berkarya pada era lampau. Sebagai contoh, warna-warna yang tersedia pada
era Warhol tidak tersedia pada era
Monet. Warna-warna yang digunakan Van Gogh tidak ada pada era Michelangelo, dan
seterusnya.
Kini, kita mengenal
medan baru seni lukis yang berbeda dari seni lukis pada era para pendahulu kita
iaitu Digital Painting. Kita lebih mengenal pixel daripada pigmen warna, kanvas
kita berupa monitor, palette dideskripsikan sebagai RGB (Red, Green, Blue),
CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black), dan sebagainya. Setelah lukisan kita
terhasil , maka kita cetak dan menjadi
pigmen warna pada kertas atau dokumen
cetak kita.
Charcoal Drawings
Seni charcoal sudah ada
sejak zaman manusia menggunakan ranting pohon yang dibakar untuk digunakan bagi
menggambar imej pada dinding-dinding gua. Alat tersebut memang
alat yang sesuai untuk membuat gambar atau tanda yang jelas dan tajam. Beberapa
charcoal terbuat dari kayu keras yang dibakar. Jenis lainnya ada yang terbuat
dari ranting-ranting pohon seperti willow. Bambu juga merupakan alternatif lain
yang banyak digunakan dalam seni tradisional Sumi-e yang berasal dari Jepun .
Yang lebih moden lagi menggunakan material gam dan dibentuk menjadi beberapa
peringkat kekerasan yang bervariasi. Kini, para seniman terus mengikuti tradisi
tersebut dengan menggunakan charcoal yang sesungguhnya, charcoal yang diubahsuai
ke pensil, serta variasi Pensil konte
dan kapur.
Dahulu Michelangelo dan
Leonardo Da Vinci merupakan master seniman yang menggunakan charcoal ini. Namun,pada saat ini kita
juga dapat mengikuti kemahiran seni lukis iaitu mereka menggunakan Photoshop, dimana charcoal
berupa pixel. Bila kita berpikir tentang charcoal, tentu kita berpikir tentang
foto yang hitam-putih. Dengan Photoshop, tentu saja dengan sangat mudah dapat membuat foto
berwarna menjadi hitam-putih .
Pastel Drawings
Pastel merupakan media
seni lukis menakjubkan yang menghasilkan warna yang hidup. Seni lukis ini
sangat portable dan dapat menghasilkan lukisan kompleks dari sebuah sketsa
dengan cepat. Tidak memerlukan media pelarut berupa air atau minyak, jadi ia
merupakan seni lukis dengan media kering.
Pastel adalah seni
lukis yang cukup mudah. Jika kita berpikir tentang pastel, mungkin kita
teringat lukisan “Ballet Dancer” karya Degas.
Apakah kita tahu bahawa
sebenarnya Degas juga seorang fotografi ? Atau mungkin juga kita teringat akan
lukisan Toulouse-Lautrec. Hmm.. jika kita lihat, banyak sekali para seniman
yang bergelumbang dengan seni lukis ini,
kerana pastel memang tergolong dalam seni
lukis yang mudah.
Pastel di perbuat dari
gabungan beberapa pigmen warna, dan banyak sekali pilihan warna yang tersedia.
Kualitinya juga bervariasi, mulai dari pastel ekonomis yang banyak dipakai
anak-anak sekolah, sampai pastel yang sangat mahal yang memang banyak digunakan
para seniman terkenal. Namun diantaranya ada juga pastel-pastel dengan kualiti yang banyak digunakan oleh para seniman
jalanan untuk membuat karya-karya kecil mereka.
Pastel digunakan pada
kertas atau kanvas bertekstur yang biasa juga disebut “Tooth”, dan banyak
menggunakan kanvas yang berwarna, bukan putih. Beberapa seniman juga yang menggunakan kertas khusus yang pada
permukaannya terdapat pasir.
No comments:
Post a Comment